Membangun Kemampuan Fondasi secara Holistik: Kunci Keberhasilan Pendidikan Anak
Pendahuluan
Pada artikel yang menarik ini, kita dapat mengetahui dua
individu menggambar satu sama lain, memunculkan pertanyaan tentang keterampilan
apa yang mereka gunakan. Menggambar wajah ternyata memerlukan lebih dari
sekadar keterampilan jemari atau motorik; ini melibatkan kemampuan visual untuk
mengamati wajah dengan cermat.
Mengenali Keterampilan yang Terlibat
Dalam kegiatan sederhana seperti ini, kita dapat melihat
banyak kemampuan yang terlibat. Dari kemampuan visual hingga keterampilan
sosial, aktivitas ini mencerminkan kompleksitas kehidupan sehari-hari.
Terkadang, sebagai orang dewasa, kita mungkin mengabaikan kenyataan bahwa
sebelum anak-anak belajar membaca, menulis, dan berhitung, ada keterampilan
lain yang tidak kalah penting.
Keterampilan yang Lebih Penting Dikuasai Lebih Dulu
Jauh sebelum kita memasukkan anak-anak ke dalam dunia
calistung, kita perlu mempertimbangkan keterampilan-keterampilan lain yang bisa
menjadi pondasi yang kuat. Berikut adalah beberapa kemampuan yang mungkin lebih
penting untuk dikuasai lebih dulu oleh peserta didik kita:
- Mengenal
Nilai Agama dan Budi Pekerti: Memahami konsep tuhan yang maha esa dan
kegiatan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya.
- Kematangan
Emosi: Mampu menunggu dan mempertahankan perhatian dalam lingkungan
belajar.
- Keterampilan
Sosial dan Bahasa: Dapat berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan
individu lainnya.
- Pemaknaan
Terhadap Belajar: Menanamkan sikap positif terhadap proses belajar.
- Pengembangan
Keterampilan Motorik dan Perawatan Diri: Memadai untuk berpartisipasi
di lingkungan sekolah secara mandiri.
- Kematangan
Kognitif: Mampu melakukan kegiatan belajar seperti dasar literasi dan
pemahaman dasar tentang cara dunia bekerja.
Pentingnya Membangun Kemampuan Fondasi
Penting untuk menyadari bahwa memenuhi kemampuan fondasi di
usia dini hingga masa sekolah awal memiliki dampak besar pada masa depan anak.
Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pemenuhan kemampuan fondasi dapat
menyebabkan masalah lebih besar di masa-masa selanjutnya.
Langkah-Langkah untuk Membangun Kemampuan Fondasi
Untuk memastikan masa transisi anak ke SD awal berjalan
lancar, perlu adanya perhatian khusus terhadap pembangunan kemampuan fondasi.
Langkah-langkah tersebut melibatkan:
- Struktur
Kurikulum PAUD: Pembangunan kemampuan fondasi dimulai dari PAUD dengan
memperhatikan struktur kurikulum yang mendukung.
- Struktur
Kurikulum SD: Proses pembangunan kemampuan fondasi harus terus
dilanjutkan di SD dengan merancang kegiatan pembelajaran yang tidak hanya
mengandalkan hafalan, tetapi juga mendorong pemahaman yang mendalam.
- Asesment
yang Mendukung: Hindari teknik asesment tes tertulis dan tes lisan
yang dapat menimbulkan stres. Setiap anak berhak mendapatkan pembinaan
kemampuan fondasi tanpa terbebani oleh metode evaluasi yang tidak sesuai.
Kesimpulan
Membangun kemampuan fondasi secara holistik adalah kunci
keberhasilan pendidikan anak. Dengan memprioritaskan keterampilan-keterampilan
ini, kita dapat memberikan pondasi yang kuat bagi perkembangan mereka di masa
depan. Jadi, sebelum kita fokus pada calistung, mari bersama-sama memastikan
anak-anak kita memiliki fondasi yang kokoh untuk meraih kesuksesan di dunia
pendidikan