Komponen Utama Self Regulated Learning

Pada episode kedua ini, kita akan mengulas komponen dan keterampilan utama dalam praktik Self Regulated Learning. Hal ini menjadi begitu penting dalam dunia pendidikan, terutama dalam membantu guru memotivasi belajar murid. Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan terkemuka, telah lama menekankan pentingnya konsep ini. Namun, sebelum kita masuk lebih dalam, mari kita pahami konsepnya dengan lebih mendalam.

Komponen Utama Self Regulated Learning

Pandangan Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara mungkin tidak menggunakan istilah "Self Regulated Learning," tetapi konsep yang dia sampaikan sangat serupa. Beliau menekankan pentingnya kemerdekaan dalam belajar. Kemerdekaan ini terdiri dari tiga aspek utama:

  1. Tidak Hidup Terperintah: Artinya, belajar haruslah menjadi tindakan yang tidak hanya dilakukan karena perintah orang lain, melainkan juga perintah dari diri sendiri.
  2. Berdiri Tegak karena Kekuatan Sendiri: Kita harus memiliki kekuatan dalam mengarahkan diri sendiri.
  3. Mengatur Hidup dengan Tertib: Pentingnya menjaga ketertiban dalam diri, dengan orang lain, dan dengan Tuhannya.

Konsep Self Regulated Learning ternyata sejalan dengan penelitian akademik yang mencuat pada tahun 1980-an oleh para ahli, termasuk Berisi Bermain. Konsep ini dapat diterapkan pada semua orang, baik murid maupun guru.

Ada tiga komponen utama dalam Self Regulated Learning:

  1. Komitmen pada Tujuan Belajar: Ini mencakup perencanaan tujuan belajar, jadwal, dan pengaturan waktu untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Mandiri dalam Cara Belajar: Siswa harus mampu menggunakan strategi belajar, memantau keefektifan mereka, dan menjaga motivasi untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
  3. Refleksi Secara Berkala: Siswa perlu secara berkala mengevaluasi proses belajar mereka. Dalam tahap ini, mereka juga mengelola emosi mereka, yang nantinya akan memengaruhi perencanaan dan tujuan belajar berikutnya.

Keterampilan Kunci Praktik Self Regulated Learning

Selain memahami komponen utama, guru dan murid juga perlu menguasai tiga keterampilan kunci dalam Self Regulated Learning:

  1. Refleksi: Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam belajar. Dengan pemahaman ini, siswa dapat melakukan evaluasi diri terhadap kemajuan proses belajar mereka.
  2. Manajemen Diri: Termasuk dalam keterampilan ini adalah menentukan prioritas, mengatur waktu, dan mengatasi gangguan yang mungkin muncul selama proses belajar.
  3. Adaptasi Belajar: Siswa harus mampu menerapkan berbagai strategi pembelajaran dan menyesuaikan strategi tersebut agar mendukung kemajuan mereka dalam mencapai tujuan belajar.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang dulu diutarakan, ternyata masih sangat relevan hingga saat ini. Dengan menguasai konsep Self Regulated Learning, guru dan murid dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Tiga poin penting yang perlu ditekankan adalah komitmen pada tujuan, mandiri dalam cara belajar, dan refleksi secara berkala. Meskipun memerlukan usaha, praktik Self Regulated Learning akan membantu kita mengatasi tantangan sebagai seorang guru. Mari kita terus belajar dan berkembang bersama!

Next Post Previous Post