Berempati dengan Menata Ruang Belajar
Seperti apa penataan ruang kelas yang dapat mendorong terjadinya komunikasi yang efektif dan penuh empati. Lingkungan tempat belajar yang baik juga memiliki peran penting dalam mendukung komunikasi efektif dan empati dengan memperhatikan faktor-faktor ini dalam pengaturan lingkungan tempat belajar.Ssekolah dapat menciptakan atmosfer yang mendukung komunikasi yang efektif empati dan pembelajaran yang berkelanjutan. Lingkungan yang ramah dan mendukung dapat membantu membentuk karakter siswa mempromosikan kolaborasi yang baik dan meningkatkan kualitas interaksi di antara semua anggota komunitas.
Suatu ruang belajar inovatif memiliki 4 zona Bapak dan Ibu setiap zona dirancang untuk merangsang proses berpikir yang berbeda dengan memvariasikan tata letak perabotan kelas duduk bisa bebas sendiri duduk bersama duduk berhadapan duduk berkumpul berdiri dan lain-lain.
Ada empat zona yang digambarkan dalam penataan ruang kelas inovatif:
1. Zona Berpikir
Zona ini dirancang untuk memaksimalkan proses berpikir siswa. Siswa diberikan kebebasan untuk duduk di mana pun mereka nyaman, memungkinkan mereka untuk merenung, membaca, dan berdiskusi.
2. Zona Kolaborasi
Zona ini dirancang agar siswa bisa berkolaborasi dan berkomunikasi dengan mudah. Kursi dan meja diatur sedemikian rupa agar siswa duduk berdekatan dan berhadapan, memfasilitasi komunikasi verbal dan nonverbal.
3. Zona Pembentukan
Zona ini memungkinkan siswa bekerja mandiri atau berkelompok dalam bilik masing-masing. Kursi dan meja diatur agar siswa bisa fokus dengan alat-alat kerja mereka.
4. Zona Presentasi
Zona ini dirancang untuk latihan presentasi. Siswa atau kelompok dapat berlatih berbicara di depan umum sementara yang lain mendengarkan dan memberikan umpan balik.
Pembicara menjelaskan bahwa penataan ruang kelas yang mempertimbangkan keempat zona ini membantu siswa berpikir sesuai dengan tuntutan belajar. Zona-zona ini mengoptimalkan proses Project Based Learning di kelas.
Penting untuk diingat bahwa empat zona ini membantu siswa untuk berpikir dan berinteraksi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tahapan pembelajaran. Pembicara juga menekankan bahwa berempati tidak hanya melibatkan interaksi langsung dengan siswa, tetapi juga mencakup pengaturan dan perancangan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pembicara mengakhiri video dengan semangat untuk mengimplementasikan apa yang telah dipelajari dalam modul tersebut, termasuk dalam hal digital literasi, dan mengundang kolaborasi bersama.